Pages

Senin, 02 Januari 2012

DAUR HIDUP HEWAN



Pernahkah kamu melihat perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu? Jika kamu memelihara hewan, kamu pasti mengetahuinya. Coba kamu amati anak ayam yang baru menetas dan anak kucing yang baru lahir. Bagaiman rupa anak ayam dan kucing itu? Tentu saja lucu. Apakah anak-anak hewan itu mirip dengan induknya? Anak ayam dan anak lucing mirip dengan induknya. Jika ada perbedaan, mungkin hanya pada warna bulu atau rambutnya.
Tahukah kamu rupa anak katak yang baru menetas? Anak katak yang baru menetas amat berbeda dengan induknya. Bentuk anak katak itu seperti ikan teri. Anak katak yang baru menetas diebut kecebong. Kecebong tumbuh dan mengalami tahap perubahan bentuk menjadi katak dewasa. Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai dewasa disebut metamorfosis.Seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya disebut daur hidup.

A. DAUR HIDUP TANPA METAMORFOSIS
Sebagian besar hewan mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, misalnya ayam, kambing, ikan, burung, dan banyak hewan lain.
1. Daur Hidup Ayam
Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur. Telur ayam perlu perlu dierami kira-kira 21 hari agar dapat menetas. Setelah pertumbuhan bakal anak dalam telur sempurna, telur menetas menjadi anaka ayam. Anak ayam ini tampak lucu dengan bulu-bulu halus. Semakin lama, anak ayam tumbuh semakin besar. Bulu-bulu halus berubah menjadi bulu-bulu seperti induknya.
Bulu ayam dewasa lebih besar dan memiliki semacam poros di tengahnya. Akhirnya, semua bulu halus berganti menjadi bulu seperti induknya. Ayam betina menjadi indik betina. Ayam jantan menjadi ayam jago dewasa.
Setelah dewasa, ayam berkembangbiak dan menghasilkan telur. Dari telur ini, daur hidup ayam yang baru akan dimulai kembali.

2. Daur Hidup Kucing
Kucing menghasilkan anak melalui cara beranak (melahirkan). Sebelum anaknya lahir, kucing dewasa mengalami masa mengandung kira-kira 3 bulan. Setelah itu, lahirlah anak kucing yang belum dapat bergerak dengan lincah. Anak kucing ini belum dapat makan sendiri. Dia menyusu ke induknya. Setelah umurnya lebih dari sebulan, snsk kucing baru dapat memakan makanan lain.
Setelah lahir sampai dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuk. Hanya ukuran tubuhnya saja yang berubah. Gerakannya pun semakin lincah. Kucing dewasa dapat memanjat dan melompat dari tempat yang tinggi.

3. Daur Hidup Kanguru
Kanguru banyak hidup di benua australia. Beberapa jenis kanguru juga hidup di Papua ( Irian Jaya).
Kanguru menghasilkan anak dengan cara beranak (malahirkan). Berbeda dengan kucing, kanguru megandung kira-kira hanya sebulan. Anak kangguru yang lahir pun masih sangat kecil dan lemah. Begitu keluar dari tubuh induknya, anak kangguru merambat perlahan ke kantong induknya yang ada di depan perut. Di kantong itu, anak kanguru menyusu sampai berbulan-bulan. Setelah tubuhnya cukup besar, barulah anak kanguru keluar dari kantung induknya

B. DAUR HIDUP DENGAN METAMORFOSIS
Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan, metamorfosis dibagi menjadi 2 golonga sebagai berikut .
a. Metamorfosis sempurna (lengkap)
Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda sekali bentukny dengan hewan dewasa. Metamorfosis sempurna antara lain terjadi pada kupu-kupu, lalat, nyamuk, dan katak.
b. Metamorfosis tidak sempurna ( tidak lengkap)
Metamorfosis tidak sempurna dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda dengan hewan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pda kecoa dan belalang.

1. Daur Hidup Kupu-kupu
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat.
Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Selama berhari-hari, ulat makan. Akan tetapi, lama-kelamaan ulat makin sedikit makan. Demikian pula, gerakan ulat makin lama makin lambat. Akhirnya, ulat berhenti makan dan tampak tidak bergerak. Walaupun tidak makan dan tampak tidak bergerak, ulat itu tidak mati.
Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras dan membentuk semacam benang sutera. Benang-benang itu melekat pada daun atau batang. Akhirnya, benang-benang itu menutup selurh tubuh ulat. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong.
Selama masa kepompong, ulat berubah menjadi kppu-kupk. Masa kepompong berlangsung selama berhari-hari. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong.
Kupu-kupu hidup dengan memakan nektar ( madu) yang ada dalam bunga. Kupu-kupu dewasa berkembangbiak dengan bertelur. Dari telur ini daur hidup kupu-kupu yang baru dimulai lagi.


2. Daur Hidup Nyamuk
Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik-jentik (tempayak).
Jentik-jentik hidup dengan cara berenang di air. Jentik-jentik mendapat makanan di air. Jentik-jentik terus bergerak-gerak.
Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa dapat berpindah karena dorongan air.
Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk trebang ke udara. Nyamuk dewasa akan kembali ke air untuk bertelur.beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya di air kotor. Beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya di air jernih.

3. Daur Hidup Lalat
Perhatikan gambar di bawah ini
Daur hidup lalat dimulai dari telur. Telur lalat biasanya berada di tempat-tempat yang kotor, misalnya di atas timbunan sampah dan kotora. Telur meneras menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil.
Belatung bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat sampah dan kotoran. Telur menetas menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil.
Belatung bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat kotor dan bau.
Kemudian, belatung tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa menempel di tempat kotor.
Setelah beberapa hari, pupa berubah menjadii lalat. Lalat terbang dan mencari makan di tempat kotor. Lalat dewasa bertelur di tempat itu juga. Dari telur ini, daur hidup lalat baru dimulai lagi.


4. Daur Hidup kecoak
Daur hidup kecoak dimulai dari telur. Telur kecoak menetas menjadi lipas muda. Bentuk kecoak muda mirip dengan kecoak dewasa. Bedanya kecoak muda tidak bersayap.
Kecoak mudah tumbuh dan berubah menjadi kecoak dewasa. Kecoak tidak melalui tahap pupa. Oleh karena itu, perubahan atau metamorfosis kecoak merupakan metamorfosis tidak sempurna (lengkap).
Kecoak dewasa memiliki sayap. Kecoak dapat terbang. Kecoak dewasa bertelur di air kotor. Dari sini, daur hidup kecoak baru dimulai lagi.

5. Daur Hidup Katak
Katak merupakan hewan amfibi, yaitu hewan yang hidup di darat dan air. Sepanjang hidupnya, katak hidup di dua alam. Katak tidak dapat bertahan hidup jika tinggal di air saja atau di darat saja.
Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Bentuk kecebong seperti ikan. Kecebong hidup dan tumbuh di air. Kecebong bernafas dengan insang.
Kemudian, pada kecebong tumbuh sepasang kaki belakangdan disusul sepasang kaki depan. Kecebong berubah menjadi katak berekor.
Semakin lama, ekor katak semakin mengkerut. Katak berekor tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Akhirnya, ekor katak menghilang.
Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di darat.
Katak dewasa bertelur di air. Dari sini, mulailah telur katak menjalani daur hidupnya.

C. MEMELIHARA HEWAN PELIHARAAN
Adakah diantara kamu  yang senang memelihara hewan di rumah? Wah, itu sangat menyenangkan. Kita juga dapat sekaligus berlatih menyayangi sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Kamu tentu tidak mau jika hewan peliharaanmu sakit. Kamu juga sangat tidak mau tertular penyakit hewan tersebut. Nah, mari kita pelajari berbagai cara memelihara hewan yang benar.

1. Memberi Makanan yang Sehat
Seperti manusia, hewan juga membutuhkan makanan yang cukup agar bisa hidup sehat. Berilah makanan yang sesuai dengan hewanmu. Misalnya, kucing dan anjing memakan daging. Kambing dan kelinci memakan daun-daunan. Ayam dapat memakan berbagai jenis makanan. Burung memakan jagung, semut, ulat, atau buah-buahan.
2. Menjaga Kebersihan Tubuh Hewan
Hewan yang berambut dan berbulu mudah sekali dihinggapi kutu. Jangan lupa untuk memandikan hewan agar terbebas dari kutu. Ketahuilah bahwa kutu dapat berpindah ke tubuhmu.
3. Membuat Kandang Hewan
Berbagai hewan memerlukan tempat tinggal atau kandang. Memang ada beberapa hewan yang tidak perlu kandang khusus, misalnya kucing. Akan tetapi, kucing merasa nyaman jika sediakan tempat tidur khusus. Misalnya, tempat tidur yang dibuat dari keranjang yang diisi dengan kain bekas.
Hewan-hewan tertentu perlu tempat tinggal khusus, misalnya, ikan dan kura-kura. Kolam atau akuarium yang menjadi tempat tinggalnya perlu sesekali dikuras.
Hal utama yang harus diperhatikan adalah kandang atau tempat tinggal hewan perlu sering dibersihkan. Hal itu juga untuk mencegah timbulnya penyakit yang dapat ditularkan ke manusia melalui kotoran hewan..
Dengan melakukan hal-hal diatas, kamu telah telah memelihara hewan dengan baik. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa hewan pun membutuhkan kasih sayang? Seperti kamu membutuhkan kasih sayangkeluarga, hewan juga membutuhkan kasih sayang kita. Hewan dapat mengenal orang-orang yang menyayanginya. Oleh karena itu, misalnya dalam memberikan makan, kamu bisa mengajaknya berbicara.

Pembelajaran IPA SD dengan Pendekatan Inkuiri

A. Pengertian Pendekatan Inkuiri
Kata inkuiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan pendekatan inkuiri ini pembelajar dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri. Para ahli pendidikan dan juga para pengajar cenderung menggunakan istilah pendekatan inkuiri. Pendekatan inkuiri sering digunakan bergantian dengan pendekatan penemuan. Dalam bahasa Inggris disebut “discovery approach” yang artinya ialah penyelidikan melalui pencarian informasi atau pertanyaan-pertanyaan.
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary kata inkuari ( ” inquiry “ ) berarti pertanyaaan atau penyelidikan. Piaget memberikan definisi pendekatan inkuari sebagai : pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertanyaan- pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan.
Kuslan dan Stone ( dalam Dahar dan Liliasari , 1986) mendefinisikan pendekatan inkuari sebagai : pengajaran dimana guru dan murid- murid mempelajari peristiwa- peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan.


B. Karakteristik Umum
Pada pendekatan inkuiri berorientasi pada pengolahan informasi dengan tujuan melatih pembelajar memiliki kemampuan berpikir untuk dapat menemukan dan mencari sesuatu pengetahuan secara ilmiah. Dengan pendekatan inkuiri, pembelajaran dimaksudkan untuk membanru pembelajar secara ilmiah, terampil mengumpulkan fakta, menyusun konsep, menyusun generalisasi secara mandiri.
Menurut Sund pembelajar dengan penemuan akan membantu pembelajar menggunakan proses mental dengan mengamati, membuat penggolongan, membuat dugaan, mengukur, menjelaskan dan menarik kesimpulan. Konsep misalnya. konsep dingin, segiempat, masyarakat, kata, frase dan kalimat. Prinsip misalnya. logam kalau dipanasi mengembang, semua kalimat pasif berawalan di.
Pembelajaran dengan penemuan dapat dilakukan dengan melibatkan pembelajar dalam proses kegiatan belajar yang menggunakan proses mental melalui tukar pendapat atau diskusi, seminar dsb. Pembelajaran dengan inkuiri mempunyai proses mental yang lebih kompleks; sebagai contoh, merancang eksperimen, menganalis data, menarik kesimpulan dsb. Dalam pelaksanaan inkuiri dibutuhkan sikap-sikap objektif, jujur, terbuka, penuh dorongan ingin tahu dan tangguh dalam pendirian.
Menarik kesimpulan di atas, bahwa pendekatan penemuan dalam kegiatan belajar mengajar mengutamakan kegiatan pembelajar dengan menggunakan proses mental. Tujuan berikutnya ialah pembelajar akan menemukan konsep dan prinsip. Konsep dan prinsip itu ditentukan sebagai hasil atau akibat adanya pengalaman belajar yang telah diatur secara seksama oleh pengajar.
Contoh : Praktik penyelidikan di laboratorium atau tugas observasi pada pelajaran Bahasa Indonesia dalam membahas salah satu karya sastra. Hasilnya dapat diramalkan sebelumnya sesuai dengan “pengaturan” pengajar.
Sebaliknya pendekatan inkuiri yang digunakan dalam kegiatan belajajar mengajar, struktur pcristiwa belajar bersifat tcrbuka. Kemungkinan lain pembelajar “dilepas” aiau diberi kesempatan bebas untuk mencari sesuatu sampai menemukan hasil belajar melalui proses-proses,
a. Asimilasi yaitu memasuldcan hasil pengamatan ke dalam struktur kognitif yang telah ada pada pembelajar.
b. Akomodasi yaitu mengadakan perubahan-perubahan dengan pengertian penyesuaian alam struktur kognitif sehingga sesuai dengan gejala (fenomena) baru yang diamati.
Menurut J. Richard Suchman, tentang hakikat proses inkuiri model teori inkuiri dan komponen-komponen penting untuk inkuiri yang efektif, menjelaskan bahwa proses inkuiri terutama ditujukan kepada kreativitas. Suchman tertarik pada kata “pengertian” dan bagaimana pengertian itu terbentuk pada diri pembelajar. Dengan kata lain, bagaimana pembelajar mengadakan respon (reaksi) kalau datang stimulus (rangsang) pada persepsinya.
Secara oprasional syarat pendekatan inkuari dalam pembelajaran IPA di SD memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • Dari segi pendidik ( guru )
  1. Suatu masalah ditemukan lalu guru mempersempit hingga terlihat kemungkinan masalah itu dapat dipecahkan oleh murid
  2. Semua usul, asumsi-asumsi, keterlibatan-keterlibatan, dan kesukaran-kesukaran dinilai secara bersama.
  • Dari segi peserta didik ( siswa )
  1. Murid-murid bersemangat sekali untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan mereka sendiri
  2. Hipotesa dirumuskan oleh murid-murid
  3. Murid-murid mengusulkan cara-cara pengumpulan data, melakukan eksperimen, mengadakan pengamatan, membaca dan menggunakan sumber-sumber lain ( pemecahan masalah dilakukan oleh siswa
  4. Murid-murid melakukan penelitian, baik secara individu ataupun kelompok untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesa
  • Dari segi Prasarana
  1. Dalam pembelajaran IPA SD dengan pendekatan inkuari lebih mengedepankan ketrampilan-ketrampilan proses IPA
  2. Tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu, dalam waktu tertentu
  3. Jawaban-jawaban yang dicari tidak diketahui terlebih dahulu, dan tidak ada didalam buku tanya sebagai fasilitator dan jawaban ditemukan sendiri oleh siswa
  4. Penggolongan data sampai kesimpulan yang bersifat sementara dilakukan oleh siswa

Langkah Pembelajaran IPA SD dengan pendekatan Inkuiri
Untuk Pembelajaran di SD, langkah demi langkah hingga menuju kesimpulan sangat di perlukan bimbingan dari guru. Pertanyaan guru memegang peranan penting dalam pendekatan Inkuari, karena itu di anjurkan agar guru mengajukan pertanyaan yang meminta murid berfikir tingkat tinggi. Dalam kelas, pendekatan Inkuari dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Setiap cara mempunyai 5 karakteristik yaitu :
1. Situasi yang menyediakan stimulus untuk Inkuari
2. Masalah yang akan dicari pemecahannya
3. Perumusan masalah
4. Pencarian pemecahan masalah
5. Kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil penyelidikan.

Proses Terjadinya Hujan


Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.

Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula.
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, air rumpon, air sawah, air comberan, air susu, air jamban, air kolam, air ludah, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air.

Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal.

Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awah saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Karena semakin rendah suhu udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air, namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju.

Hujan tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara.

Air hujan sering digambarkan sebagai berbentuk "lonjong", lebar di bawah dan menciut di atas, tetapi ini tidaklah tepat. Air hujan kecil hampir bulat. Air hujan yang besar menjadi semakin leper, seperti roti hamburger; air hujan yang lebih besar berbentuk payung terjun. Air hujan yang besar jatuh lebih cepat berbanding air hujan yang lebih kecil. Hujan besar memiliki kecepatan jatuhnya air yang tinggi sehingga terkadang terasa sakit jika mengenai anggota badan kita.

Beberapa kebudayaan telah membentuk kebencian kepada hujan dan telah menciptakan pelbagai peralatan seperti payung dan baju hujan. Banyak orang juga lebih gemar tinggal di dalam rumah pada hari hujan.


Proses Terjadinya Hujan Asam

Biasanya hujan memiliki kadar asam pH 6. Air hujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam.

Banyak orang menganggap bahwa bau yang tercium pada saat hujan dianggap wangi atau menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor, minyak atsiri yang diproduksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh batuan dan tanah, dan kemudian dilepas ke udara pada saat hujan.

Jenis-Jenis Hujan

Untuk kepentingan kajian atau praktis, hujan dibedakan menurut terjadinya, ukuran butirannya, atau curah hujannya.









Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya

  1. Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
  2. Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
  3. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
  4. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
  5. Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.
Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya

  1. Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
  2. Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius
  3. Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius
  4. Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.

Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG)

  • hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
  • hujan lebat, 50-100 mm per hari
  • hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari

Hujan Buatan

Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan dari bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah yaitu sekitar di bawah 20 knot, serta syarat lainnya. Hujan buatan dibuat dengan menaburkan banyak garam khusus yang halus dan dicampur bibit / seeding ke awan agar mempercepat terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai / membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam sebanyak 3 ton yang disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan saja bisa gagal dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang besar dalam pembuatannya.

Hujan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu daerah yang sangat kering akibat sudah lama tidak turun hujan sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur kering, sungai / danau kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih, hewan dan tumbuhan pada mati dan lain sebagainya. Dengan adanya hujan buatan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.

Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana pada kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah salah satu akibat dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah akibat ulah manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat kesalahan yang kita lakukan saat ini. Sumber : Wikipedia & Perpustakaan Indonesia